Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

Diancam Bom, Gedung Putih & Kantor Senat Dikosongkan

Bisnis.com, WASHINGTON - Sebagian Gedung Putih dan Kantor Senat (Capitol Hill) Amerika Serikat pada Selasa waktu setempat, (9/6/2015), dikosongkan setelah ancaman bom diterima melalui panggilan telepon. Ancaman bom tersebut terjadi pada Selasa siang, pukul 14.00, ketika sedang berlangsung konferensi pers yang disiarkan secara langsung dari ruang konferensi pers Gedung Putih. Para wartawan dan semua yang mengikuti acara tersebut segera dievakuasi saat itu juga. "Sebuah ancaman bom yang ditujukan pada ruang konferensi pers telah diterima lewat telepon kepada Washington Metropolitan Police Department," kata juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest. Namun, setelah dilakukan penyisiran dengan menggunakan tim penjinak dan anjing pelacak, tidak ditemukan benda yang dicurigakan seperti yang dimaksud. Tak lama kemudian, pihak keamanan Gedung Putih menyatakan aman. Penyisiran dan pelacakan bom itu sendiri tetap disiarkan secara langsung oleh televisi. Seperti yang dilansir Fox N

Panitia SEA Games Tolak Uji Kelamin Pemain Voli Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA— Panitia SEA Games menolak permohonan uji kelamin bagi pemain bola voli putri Indonesia Aprilia Manganang yang diajukan tim Filipina setelah penampilannya dicurigai sebagai laki-laki saat berada di lapangan. Panitia pelaksana SEA Games SINGSOC menyatakan tuntutan Filipina atas Aprilia Manganang ditolak setelah melihat dokumen medis wanita berusia 23 tahun tersebut. "Komite Medis Federasi Asian Games Asia Tenggara telah mempelajari dokumen yang diserahkan pemain bola voli putri Indonesia...dan gugatan itu ditolak," menurut pernyataan panitia tersebut sebagaimana dikutip asiaone.com, Kamis (11/6/2015). Kontroversi ini tak berpengaruh pada performa pemain tim voli Indonesia. Mereka berhasil menang atas Filipina pada laga yang digelar kemarin dengan skor 25-22, 25-20, 25-14. Aprilia mengatakan dirinya siap untuk menghadapi uji kelamin karena dirinya memang sudah ditakdirkan menjadi seorang wanita.

Ini Alasan Kenapa Jokowi Pilih Sutiyoso Jadi Kepala BIN

Kabar24.com, JAKARTA—Presiden Joko Widodo telah mengirim surat kepada DPR untuk meminta pertimbangan atas pencalonan Letjen TNI (Purn) Sutiyoso menjadi Kepala Badan Intelijen Negara menggantikan Letjen TNI (Purn) Marciano Norman. Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki dalam siaran pers hari ini Rabu (10/6/2015) mengatakan pencalonan Sutiyoso sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara khususnya pasal 36. "Dalam catatan Presiden, pengalaman Sutiyoso di ketentaraan, intelijen dan sipil akan sangat membantu  penugasan barunya sebagai Kepala BIN, terutama dalam deteksi dini adanya ancaman terhadap stabilitas keamanan," katanya. Teten menambahkan untuk menghadapi tantangan bangsa yang semakin kompleks, Indonesia membutuhkan aparat intelijen yang profesional dan bekerja dengan cara-cara modern sesuai lingkup undang-undang. Selain pernah menjabat sebagai Gubernur DKI selama dua periode, Sutiyoso juga pernah menjadi Danrem Bogor terbaik,

Menristek Dikti: Peminat Perguruan Tinggi Negeri Melonjak 10 Kali Lipat

Kabar24.com, DEPOK- Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi mengklaim peminat mahasiswa yang ingin masuk perguruan tinggi negeri tahun ini melonjak dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. "Peminatnya bisa mencapai sekitar 10 kali lipat," ujar Menristek Dikti Muhammad Nasir ketika berkunjung ke Universitas Indonesia, Selasa (9/6/2015). Menurut Nasir, ketertarikan mahasiswa untuk masuk perguruan tinggi negeri lantaran kampus-kampus tersebut dibiayai negara. Mahasiswa tak jarang mengincar pendidikan gratis yang dibiayai negara. Namun, Nasir menekankan agar masyarakat tidak mengabaikan perguruan tinggi swasta sebab kontribusi swasta dalam menampung mahasiswa cukup dominan yakni 65%. Menurutnya, dalam seleksi mahasiswa tahun ini daya tampung kampus negeri mencapai 320.000 mahasiswa. Dari jumlah itu, sebanyak 160.000 mahasiswa telah diterima dalam SMPTN. Adapun, 90.000 mahasiswa di antaranya akan tertampung dalam SBMPTN dan 70.000 mahasiswa akan tertampung

KORUPSI PENYELENGGARAAN HAJI: Kerugian Negara Masih Belum Bisa Diketahui

Kabar24.com, JAKARTA-- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengakui sampai saat ini masih belum bisa menetapkan jumlah kerugian negara dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi penyelenggaraan ibadah haji yang telah menjerat mantan Menteri Agama Suryadharma Ali (SDA) sebagai tersangka. Pelaksana Tugas (Plt) Pimpinan KPK Johan Budi menjelaskan sejak Suryadharma Ali ditetapkan sebagai tersangka hingga saat ini, kerugian negara atas perkara korupsi yang menjeratnya masih dihitung oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). "Dugaan kerugian negaranya sedang dihitung BPKP," tutur Johan melalui pesan singkat di Jakarta, Kamis (11/6/2015). ‎‎SDA ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK karena diduga terlibat dalam perkara tindak pidana korupsi penyelenggaraan ibadah haji pada Kementerian Agama tahun anggaran 2012-2013. Saat itu, SDA masih menjabat sebagai Menteri Agama. Dalam perkara tersebut, KPK menduga SDA telah menyalahgunakan wewenangnya sewaktu masih menjabat

GIBRAN-SELVI MENIKAH: 400 Loyang Martabak Habiskan 70 Kg Tepung

Kabar24.com, SOLO— Putera sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan promosi martabak  “Martabak Kota Barat”  (Markobar) 8 rasa dan 16 rasa, di resepsi pernikahannya dengan Selvi Ananda, Kamis (11/6/2015) di Solo. Makobar 16 rasa akan dipajang di meja display di lokasi pernikahan. Markobar merupakan nama kafe Gibran yang berlokasi di Kota Barat, Solo. Jajanan inovasi dari Gibran bersama Arief Setyobudi itu akan disuguhkan kepada para tamu . Panitia telah menyiapkan 400 loyang Markobar atau 3.200 potong martabak untuk para tamu. Markobar tersebut akan dikeluarkan panitia hanya untuk tamu pada saat pagi dan malam hari, yaitu 200 loyang untuk pagi hari dan 200 loyang untuk malam hari. Sedangkan untuk tamu yang datang pada siang dan sore hari tidak bisa mencicipi martabak itu. Kapten Outlet Markobar yang berlokasi di samping Solo Grand Mal, Firman Dito, 24, mengatakan pada saat resepsi pernikahan Gibran, pihaknya diminta untuk menyediakan 400 loyang Markobar 8 rasa. Saat re

Alasan Agus yang Tega Membunuh Angeline

Suara.com - Agus (25), lelaki asal Sumba, Nusa Tenggara Timur, nekat menghabisi nyawa Angeline (8) untuk menutupi kelakuan bejatnya usai melakukan pelecehan seksual terhadap si gadis kecil. Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Anak Agung Made Sudana mengatakan, sebelum dilecehkan, kepala Angeline dibenturkan ke lantai oleh Agus. Diduga, hal itulah yang membuat bocah kelas II SDN 12 Sanur itu meninggal dunia. Agus, imbuh Made, melakukan perbuatan itu di lantai dua kediaman ibu angkat Angeline, Margareta. Takut perbuatan bejatnya diketahui Margareta, lelaki yang baru satu pekan bekerja di rumah Margareta, memutuskan untuk mengakhiri hidup Angeline. "Awalnya dia tidak mau mengakui perbuatanya. Tapi setelah Agus dan Margareta diperiksa secara terpisah akhirnya semuanya terbuka," ujar Made di Polresta Denpasar, Rabu (10/6/2015) malam. Agus melakukan pelecehan seksual terhadap Angeline pada malam hari saat Margareta tidak ada di rumah di Jalan Sedap Malam, Sanur, Denpasar. &q

PSSI terkena sanksi FIFA , sayap persipura ini kesulitan ekonomi

TEMPO.CO   ,   Jayapura : Terkait sanksi Federation of International Football Association (FIFA) terhadap persepakbolaan Indonesia, yang membuat tim Persipura Jayapura tak bisa berlaga di kancah internasional, para pemain Persipura mengaku sangat dirugikan dan kecewa. "Kami sangat dirugikan, sebab kalau memang mau stop, kenapa tidak sejak awal," kata salah satu pemain sayap Persipura Jayapura, Ruben Karel Sanadi, Senin, 1 Juni 2015. Ruben yang namanya sempat masuk dalam daftar tim nasional senior Indonesia untuk Pra Piala Dunia ini mengaku masih menunggu keputusan manajemen Persipura terkait adanya sanksi dari FIFA terhadap PSSI. "Kami dari Persipura masih menunggu keputusan, apa keputusan selanjutnya dari manajemen. Apalagi kami yang tak punya pekerjaan. Tapi kami tak kuatir, sebab manajemen sudah punya komitmen untuk perhatikan kami," kata Ruben. Ruben yang kini memiliki seorang anak berusia enam bulan ini mengaku masih menggantungkan ekonomi keluarganya da

Pesawat Garuda Indonesia Tergelincir Dimakasar

TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat Garuda Indonesia dengan kode registrasi PK-GFA dan nomor penerbangan GA618 rute Jakarta-Makassar tergelincir dan keluar dari landasan pacu Bandar Udara Internasional Hasanuddin, Makassar. Insiden yang terjadi pada Selasa, 2 Juni 2015, sekitar pukul 14.30 Wita atau sekitar pukul 15.30 WIB itu disebabkan oleh cuaca buruk saat pesawat mendarat. Pesawat yang membawa 144 penumpang dan 8 kru itu keluar landasan karena pilot tak mampu menghentikan laju pesawat setelah mendarat. Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden ini. Saat ini seluruh penumpang dan kru pesawat telah dievakuasi. Adapun pesawat Boeing 737-800 yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, sekitar pukul 11.24 itu saat ini masih berada di ujung landasan pacu Bandara Hasanuddin. Berdasarkan laporan seorang netizen dengan nama akun JAB di forum Internet berbahasa Prancis,  crash-aerien.aero , disebutkan bahwa pesawat itu keluar dari landasan pacu sejauh 10 meter seb

Kisah LulusanTerbaik UNS: Keluarganya Miskin, Rumah Sekamar

TEMPO.CO ,  Surakarta  - Devi Triasari, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, menjadi lulusan terbaik yang akan diwisuda pada pertengahan Juni 2015. Mahasiswi dari keluarga tidak mampu ini memperoleh nilai nyaris sempurna dengan IPK 3,99 dalam skala 4. Ayahnya, Suwito, merupakan buruh tani yang hanya tamatan sekolah dasar. Sedangkan ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga. "Ibu tidak lulus SD," kata Devi saat ditemui, Senin, 1 Juni 2015. Keluarganya tinggal di Desa Guyung, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. "Selama kuliah, saya kos berdua dengan teman biar lebih murah," ucapnya. Sewa kosnya dibayar dengan uang beasiswa Bidik Misi yang diterimanya. Menurut Devi, rumahnya yang berada di Desa Guyung berukuran sangat kecil. "Bagian belakangnya bahkan sudah roboh," ucapnya. Kondisi itu membuat hanya satu kamar yang bisa digunakan. "Kalau saya pulang, tidurnya bareng-bareng," ujarnya. Selama kuliah, De

Karena Muslim, Wanita Ini Dilecehkan Pramugari Amerika

SELASA, 02 JUNI 2015 | 07:40 WIB AP/Eric Risberg TEMPO.CO, Washington - Sebuah maskapai penerbangan Amerika Serikat dituding telah bertindak diskriminatif terhadap setelah seorang penumpang perempuan muslim yang tak mendapat pembuka kaleng minuman dari pramugari karena alat tersebut takut digunakan sebagai senjata. Tahera Ahmad, perempuan berjilbab itu, sedang melakukan perjalanan dengan pesawat terbang United Airlines dari Chicago menuju Washington DC pada Sabtu, 30 Mei 2015. Ketika di dalam kabin, seorang pramugari menolak memberinya pembuka kaleng minuman. Padahal, penumpang lain mendapatkannya.  Saat Tahera meminta penjelasan, pramugari tersebut mengatakan bahwa permintaannya ditolak dengan alasan keamanan. Kisah ini pun disebar oleh Tahera, yang juga bekerja sebagai ustazah, ke jejaring media sosial. "Saya tak mendapat bantuan dan menangis di dalam pesawat yang saya tumpangi. Saya pikir banyak orang melindungiku dan mengatakan sesuatu," tulis Tahera di Faceb