Penalaran Induktif
BAHASA
INDONESIA#
PENALARAN INDUKTIF
Dhia
Shofi
Atikah
Astilistia
Oktaviani
Winata
3KA07
Apa itu penalaran?
< Penalaran adalah
proses berpikir
yang bertolak
dari
pengamatan
indera
(pengamatan
empirik)
yang menghasilkan
sejumlah
konsep
dan
pengertian.
Berdasarkan
pengamatan
yang sejenis
juga
akan
terbentuk
proposisi
– proposisi
yang sejenis,
berdasarkan
sejumlah
proposisi
yang diketahui
atau
dianggap
benar,
orang menyimpulkan
sebuah
proposisi
baru
yang sebelumnya
tidak
diketahui.
Proses inilah
yang disebut
menalar.
<
< Dalam
penalaran,
proposisi
yang dijadikan
dasar
penyimpulan
disebut
dengan
premis
(antesedens)
dan
hasil
kesimpulannya
disebut
dengan
konklusi
(consequence).
Hubungan
antara
premis
dan
konklusi
disebut
konsekuensi.
Dalam
penalaran
ada
2 jenis
metode
yaitu
:
PENALARAN INDUKTIF
+ Penalaran Induktif merupakan
suatu
penalaran
yang ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum
dari
berbagai kasus yang bersifat individual.
+
+ Individual : data atau pernyataan yang bersifat faktual proposisi.
BERFIKIR INDUKTIF
Metode
berpikir
induktif
adalah
metode
yang digunakan
dalam
berpikir
denganbertolak
dari
hal-hal
khusus
ke
umum.
Hukum
yang disimpulkan
difenomena
yangdiselidiki
berlaku
bagi
fenomena
sejenis
yang belum
diteliti.
Dalam
konteks
ini,
teori
bukan
merupakan
persyaratan
mutlak
tetapi
kecermatan
dalam
menangkap
gejala
dan
memahami
gejala
merupakan
kunci
sukses
untuk
dapat
mendiskripsikan
gejala
dan
melakukan
generalisasi
CONTOH PENALARAN INDUKTIF
Premis 1 : Ayam
punya
mata
Premis 2 : Kucing
punya
mata
Premis 3 : Bebek
punya
mata
Premis 4 : Kuda punya
mata
Konklusi : setiap
hewan
punya
mata
BENTUK-BENTUK PENALARAN INDUKTIF
j Generalisasi
Proses
Merumuskan Generalisasi
C Generalisasi
adalah
penalaran
induktif
dengan
cara
menarik
kesimpulan
secara
umum
berdasarkan
sejumlah
data. Jumlah
data atau
peristiwa
khusus
yang dikemukakan
harus
cukup
dan
dapat
mewakili.
Contoh
Generalisasi
k ANALOGI
Analogi
adalah
penalaran
dengan
cara
membandingkan
hal
yang banyak
mengandung
persamaan.
Dengan
kesamaan
tersebut
dapatlah
ditarik
kesimpulannya.
Contoh Analogi :
1.Nina adalah
lulusan
Akademi
Amanah.
2.Nina dapat
menjalankan
tugasnya
dengan
baik.
3.Ali adalah
lulusan
Akademi
Amanah.
4.Oleh
Sebab
itu,
Ali dapat
menjalankan
tugasnya
dengan
baik.
l HUBUNGAN KAUSAL
Berupa
sebab
sampai
kepada
kesimpulan
yang merupakan
akibat
atau
sebaliknya.
Pada
umumnya
hubungan
sebab
akibat
dapat
berlangsungdalam
tiga
pola,
yaitu
sebab
ke
akibat,
akibat
ke
sebab,
dan
akibat
ke
akibat.
Namun,
pola
yang umum
dipakai
adalah
sebab
ke
akibat
dan
akibat
ke
sebab.
Ada 3 jenis hubungan kausal, yaitu:
jHubungan sebab-akibat.
Yaitu
dimulai
dengan
mengemukakan
fakta
yang menjadi
sebab
dan
sampai
kepada
kesimpulan
yang menjadi
akibat.
Pada
pola
sebab
ke
akibat
sebagai
gagasan
pokok
adalah
akibat,
sedangkan
sebab
merupakan
gagasan
penjelas.
Contoh:
Anak-anak
berumur
7 tahun
mulai
memasuki
usia
sekolah.
Mereka
mulai
mengembangkan
interaksi
social dilingkungan
tempatnya
menimba
ilmu.
Mereka
bergaul
dengan
teman-teman
yang berasal
dari
latar
belakang
yang berbeda.
Dengan
demikian,
berbagai
karakter
anak
mulai
terlihat
karena
proses sosialisasi
itu.
k Hubungan akibat-sebab.
Yaitu
dimulai
dengan
fakta
yang menjadi
akibat,
kemudian
dari
fakta
itu
dianalisis
untuk
mencari
sebabnya.
Contoh:
Dalam
bergaul
anak
dapat
berprilaku
aktif.
Sebaliknya,
ada
pula anak
yang masih
malu-malu
dan
selalu
dan
mengandalkan
temannya.
Namun,
tidak
dapat
di pungkiri
jika
ada
anak
yang selalu
mambuat
ulah.
Hal ini
disebabkan
oleh
interaksi
sosial
yang dilakukan
anak
ketika
memasuki
usia
sekolah.
l Hubungan sebab-akibat1-akibat2
Yaitu
dimulai
dari
suatu
sebab
yang dapat
menimbulkan
serangkaian
akibat.
Akibat
pertama
berubah
menjadi
sebab
yang menimbulkan
akibat
kedua.
Demikianlah
seterusnya
hingga
timbul
rangkaian
beberapa
akibat.
Contoh
:
Mulai
tanggal
2 april
1975 harga
berbagai
jenis
minyak
bumi
dalam
negeri
naik.
Minyak
tanah,
premium, solar, diesel, minyak
pelumas,
dan
lain-lainnya
dinaikan
harganya,
karena
pemerintah
ingin
mengurangi
subsidinya,
dengan
harapan
supaya
ekonomi
Indonesia makin
wajar.
Karena
harga
bahan
baker naik,
sudah
barang
tentu
biaya
angkutanpun
akan
naik
pula. Jika
biaya
angkutan
naik,
harga
barang
pasti
akan
ikut
naik,
karena
biaya
tambahan
untuk
transport harus
diperhitungkan.
Naiknya
harga
barang
akan
terasa
berat
untuk
rakyat.
Oleh
karena
itu,
kenaikan
harga
barang
dan
jasa
harus
diimbangi
dengan
usaha
menaikan
pendapatan
rakyat.
KESIMPULAN
Induksi
merupkan
cara
berpikir
dengan
menarik
suatu
kesimpulan
yang bersifat
umum
dari
berbagai
kasus
yang bersifat
individual.
Penalaran
induktif
dimulai
dengan
mengemukakan
pernyataaann-pernyataan
yang ruang
lingkupnya
khas
dan
terbatas
dalam
menysusun
argumentasi
yang diakhiri
dengan
pernyataan
yang bersifat
umum.
DAFTAR PUSTAKA
●
Komentar
Posting Komentar